Apa yang menyebabkan kulit manggis ampuh mengatasi berbagai penyakit?
Ahli farmasi dari Universitas Indonesia, Dr Berna Elya Apt MSi,
mengatakan kulit manggis mujarab mengatasi beragam penyakit berkat
senyawa xanthone. Senyawa itu antioksidan tingkat tinggi. “Kandungan
antioksidan kulit manggis 66,7 kali wortel dan 8,3 kali jeruk,” kata ahli
teknologi pangan dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian,
Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Dr Ir Raffi Paramawati.
Berna menuturkan xanthone memiliki gugus
hidroksida (OH) yang efektif mengikat radikal bebas di dalam tubuh.
Radikal bebas merusak sel tubuh. Raffi mengatakan kulit manggis andal
menetralisir radikal bebas. Lihatlah nilai oxygen radical absorbance
capacity (ORAC) xanthone mencapai 17.000-20.000. Bandingkan dengan
sumber antioksidan lain seperti anggur yang “hanya” 1.100; sedangkan
apel (1.400).
Trio mangostin
Alfamangostin-antioksidan kuat dan
bagian kelompok xanthone-meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase
dan katabolisme very low density lipoprotein (VLDL). Itu lipoprotein
berdensitas sangat rendah. Berkat enzim lipoprotein lipase, VLDL yang
kaya trigliserida itu terhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Hasil samping penguraian berupa kolesterol, fosfolipid, dan apoprotein
yang akan dipindahkan ke HDL. Akibatnya kadar kolesterol total,
trigliserida, dan LDL turun; kadar HDL atau kolesterol baik meningkat.
Soal kulit manggis antikanker? Yukihiro Akao peneliti dari Institut Bioteknologi Gifu, Jepang,
menyibak tabir itu. Menurut Akao alfamangostin berperan mengendalikan
sel kanker dengan mekanisme apoptosis alias proses bunuh diri sel.
Selain itu alfamangostin juga mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dengan
merangsang sel pembunuh alami yang bertugas membunuh sel kanker dan
virus.
Menurut peneliti Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Dr Agung Endro Nugroho MSi Apt,
manggis mengandung 50 senyawa xanthone. ”Dari ke-50 senyawa itu yang
paling banyak dilaporkan memiliki efek farmakologis adalah
alfamangostin, gammamangostin, dan garsinon-E,” ujar Agung.
Alfamangostin dan gammamangostin memiliki efek antioksidan.
”Alfamangostin dan garcinon-E menghambat
proliferasi sel kanker dengan mengaktivasi enzim kaspase 3 & 9 yang
memicu apoptosis atau program bunuh diri sel kanker,” ujar Agung.
Pantas setahun belakangan kulit manggis menjadi buah bibir karena begitu
hebatnya kandungan senyawa aktif itu. Akibatnya kian banyak yang
memanfaatkan kulit manggis sebagai herbal. Selama ini kulit manggis di
negeri produsen terbesar kedua itu kerap terbuang.
Padahal, di negara lain marak penelitian
kulit manggis sebagai obat. Para periset di Amerika Serikat, misalnya,
meneliti dan memproduksi jus kulit manggis seperti Vemma dan Xango yang
juga beredar di Indonesia.
Menurut Raffi, ekstrak dan jus kulit
manggis menempati peringkat 10 besar sebagai suplemen makanan paling
tren di Amerika Serikat versi Datamonitor’s ProductScan Online. Jepang
juga getol meriset khasiat kulit manggis sejak 2000. Malaysia
mengembangkan kulit manggis sebagai herbal antiplatelet alias obat-obat
yang menghambat pembekuan darah.
Sirsak
(Annona muricat L) memiliki daging buah yang tebal dan banyak
mengandung serat vitamin C alami yang cukup tinggi. Zat antioksidan di
dalam buah sirsak pun cukup tinggi. Tidak hanya buah, daun sirsak pun
ternyata memiliki kemampuan dahsyat untuk menyembuhkan kanker. Bahkan,
setara dengan efek kemoterpi. Jika kemoterapi masi bisa membunuh sel-sel
sehat, rebusan air daun sirsak hanya membunuh sel-sel kanker atau
sel-sel yang abnormal. ( manfaat kulit manggis )
Manfaat dan Khasiat Daun Sirsak:
Manfaat dan Khasiat Daun Sirsak:
Kandungan annonaceous acetogenins dalam
daun sirsak yang merupakan senyawa antitumor dan kanker yang berkeja
dengan hebat tanpa merusak sel yang sehat adalah awal mula daun sirsak
digunakan sebagai pengobatan alternatif penyembuhan kanker. Kandungan
antitumor, antibakteri, anti jamurnya efektif untuk mengatasi masalah
cacingan atau parasit, hipertensi, depresi atau setres, dan menormalkan
syaraf yang tertekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar