Senin, 03 Februari 2014

Manfaat Daun sirih hijau dan Daun Sirih Merah


Daun sirih yang berwarna hijau bisa bermanfaat untuk:


  1. Mengobati keputihan,caranya: Rebus daunnya dengan porsi secukupnya. Bisa diminum, disamping itu airnya untuk membasuh daerah kewanitaan.
  2. Mengobati sariawan,caranya: Kunyah daunnya atau kumur dengan rebusannya.
  3. Menghilangkan Bau Mulut,caranya sama dengan saat mengobati sariawan yaitu dengan cara mengunyah atau dengan rebusan daun sirih.
  4. Mengobati luka bakar,caranya: Caranya ambil daun Sirih Hijau, panaskan supaya layu, lalu tempelkan pada luka bakar.
  5. Mengobati mimisan,caranya: Siapkan satu lembar daun sirih yang agak muda,memarkan dan gulung. Gunakan untuk menyumbat hidung yang berdarah.


Manfaat dari daun sirih merah hampir sama dengan daun sirih hijau selain juga dapat mengobati bau mulut,bau badan,sariawan daun sirih merah juga dapat mengobati:


  • Berkhasiat untuk mengobati penyakit kulit, seperti gatal-gatal dan luka. 
  • Berkhasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit diabetes. 
  • Berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit TBC tulang. 
  • Berkhasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit kanker, maag, dan batu ginjal. 
  • Berkhasiat untuk mencegah dan mengobati ambeien, keputihan dan bau mulut. 
  • Berkhasiat untuk mengobati gigi berlubang, bau mulut serta meredakan gusi berdarah. 
  • Berkhasiat untuk mencegah serangan penyakit jantung. 
  • Berkhasiat untuk meredakan panas demam.

Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya

Tanaman ini berkhasit  sebagai: 
antiradang, obat pencahar, parasitiside, memperbaiki pankreas. Secara tidak langsung melancarkan peredaran darah dan mengatasi tekanan
drah tinggi. khasiat lainnya adalah menyembuhkan wasi, TBC, asma, batuk, penyembuhan luka bakar, sakit perut, eksim, dan obat urus-urus. Bagian tanaman yang digunakan: Daging dan daun.





Berikut beberapa cara meramu lidah buaya untuk dijadikan herbal atau obat tradisional:


  • Sakit kepala, pusing, sembelit (Constipation), Kejang pada anak, Kurang gizi (Malnutrition), Batuk rejang (pertussis), muntah darah, Kencing manis (DM), wasir, peluruh, dan haid: Ambil 200 gram daun segar lidah buaya dicuci bersih, dikupas lalu direbus dengan 3 gelas airselama 15 menit. Setelah dingin diminum 3 kali sehari, pagi-pagi, siang dan malam.
  • Penyubur rambut: Ambil daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar, digosokan ke kulit kepala sesudah mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
  • Luka bakar dan tersiram air panas: Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
  • Bisul: Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.

manfaat kulit manggis

Manfaat kulit manggis dalam sebuah botol ace maxs -, selain karena rasa buahnya yang manis kulit manggis memiliki banyak kandungan gizi yang bagus untuk kesehatan seperti Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa kulit buah Manggis sangat kaya akan anti-oksidan, terutama xanthone, tanin, asam fenolat maupun antosianin. Dalam kulit buah Manggis juga mengandung air sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan juga karbohidrat sebanyak 35,61%.
Apa yang menyebabkan kulit manggis ampuh mengatasi berbagai penyakit?
Ahli farmasi dari Universitas Indonesia, Dr Berna Elya Apt MSi, mengatakan kulit manggis mujarab mengatasi beragam penyakit berkat senyawa xanthone. Senyawa itu antioksidan tingkat tinggi. “Kandungan antioksidan kulit manggis 66,7 kali wortel dan 8,3 kali jeruk,” kata ahli teknologi pangan dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Dr Ir Raffi Paramawati.
Berna menuturkan xanthone memiliki gugus hidroksida (OH) yang efektif mengikat radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merusak sel tubuh. Raffi mengatakan kulit manggis andal menetralisir radikal bebas. Lihatlah nilai oxygen radical absorbance capacity (ORAC) xanthone mencapai 17.000-20.000. Bandingkan dengan sumber antioksidan lain seperti anggur yang “hanya” 1.100; sedangkan apel (1.400).
Trio mangostin
Alfamangostin-antioksidan kuat dan bagian kelompok xanthone-meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase dan katabolisme very low density lipoprotein (VLDL). Itu lipoprotein berdensitas sangat rendah. Berkat enzim lipoprotein lipase, VLDL yang kaya trigliserida itu terhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Hasil samping penguraian berupa kolesterol, fosfolipid, dan apoprotein yang akan dipindahkan ke HDL. Akibatnya kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL turun; kadar HDL atau kolesterol baik meningkat.
Soal kulit manggis antikanker? Yukihiro Akao peneliti dari Institut Bioteknologi Gifu, Jepang, menyibak tabir itu. Menurut Akao alfamangostin berperan mengendalikan sel kanker dengan mekanisme apoptosis alias proses bunuh diri sel. Selain itu alfamangostin juga mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang sel pembunuh alami yang bertugas membunuh sel kanker dan virus.
Menurut peneliti Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Dr Agung Endro Nugroho MSi Apt, manggis mengandung 50 senyawa xanthone. ”Dari ke-50 senyawa itu yang paling banyak dilaporkan memiliki efek farmakologis adalah alfamangostin, gammamangostin, dan garsinon-E,” ujar Agung. Alfamangostin dan gammamangostin memiliki efek antioksidan.
”Alfamangostin dan garcinon-E menghambat proliferasi sel kanker dengan mengaktivasi enzim kaspase 3 & 9 yang memicu apoptosis atau program bunuh diri sel kanker,” ujar Agung. Pantas setahun belakangan kulit manggis menjadi buah bibir karena begitu hebatnya kandungan senyawa aktif itu. Akibatnya kian banyak yang memanfaatkan kulit manggis sebagai herbal. Selama ini kulit manggis di negeri produsen terbesar kedua itu kerap terbuang.
Padahal, di negara lain marak penelitian kulit manggis sebagai obat. Para periset di Amerika Serikat, misalnya, meneliti dan memproduksi jus kulit manggis seperti Vemma dan Xango yang juga beredar di Indonesia.
Menurut Raffi, ekstrak dan jus kulit manggis menempati peringkat 10 besar sebagai suplemen makanan paling tren di Amerika Serikat versi Datamonitor’s ProductScan Online. Jepang juga getol meriset khasiat kulit manggis sejak 2000. Malaysia mengembangkan kulit manggis sebagai herbal antiplatelet alias obat-obat yang menghambat pembekuan darah.
Sirsak (Annona  muricat L) memiliki  daging buah yang tebal dan banyak mengandung serat vitamin C alami yang cukup tinggi. Zat antioksidan di dalam buah sirsak pun cukup tinggi. Tidak hanya buah, daun sirsak pun ternyata memiliki kemampuan dahsyat untuk menyembuhkan kanker. Bahkan, setara dengan efek kemoterpi. Jika kemoterapi masi bisa membunuh sel-sel sehat, rebusan air daun sirsak hanya membunuh sel-sel kanker atau sel-sel yang abnormal. ( manfaat kulit manggis )

Manfaat dan Khasiat Daun Sirsak:
Kandungan annonaceous acetogenins dalam daun sirsak yang merupakan senyawa antitumor dan kanker yang berkeja dengan hebat tanpa merusak sel yang sehat adalah awal mula daun sirsak digunakan sebagai pengobatan alternatif penyembuhan kanker. Kandungan  antitumor, antibakteri, anti jamurnya efektif untuk mengatasi masalah cacingan atau parasit, hipertensi, depresi atau setres, dan menormalkan syaraf yang tertekan.

Tekhnik Menanam Stawberry

Strawberry adalah sejenis tanaman liar yang berasal dari Amerika. Tanaman ini pertama kali di temukan di Chili, sebelum kemudian menyebar ke sluruh pelosok dunia hingga terkenal sampai di Indonesia. Dahulu gambaran tentang buah strawberry hanya ada di buku-buku komik HC Andersen. Tapi sekarang, dengan cara yang sangat sederhana, yaitu bertanam strawberry sendiri, kita sudah bisa mencicipi buah yang memiliki bentuk artistik ini.



Di Indonesia, prospek budidaya Strawberry sangat cerah. Karena permintaan dan daya serap pasar sangat tinggi. Bahkan harga strawberry lebih tinggi jika di bandingkan dengan buah-buahan lokal lainnya. Budidaya strawberry yang paling sukses adalah yang telah di tekuni oleh para petani strawberry di kampung Ciwidey, Jawa barat.
Cara bertanam strawberry adalah mudah-mudah susah. Itu adalah berdasarkan pengalaman admin Kebun Q dalam upaya mengembang biakan strawberrt di lahan kosong di samping rumah. Tapi demi alasan kebersihan, admin Kebun Q belum berani menanam strawberry langsung di atas tanah. Tapi masih menggunakan pot dan polibag sehingga buah tidak kotor karena menyentuh tanah. Berikut ini adalah langkah-langkah bertanam strawberry versi Kebun Q.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya anda mengetahui sedikit banyak tentang tanaman yang akan anda di tanam, seperti syarat tumbuh tanaman. Untuk mengetahui syarat tumbuh dan sedikit detail tentang tanaman strawberry anda bisa melihatnya di Kamus Q dengan cara mengetikan kata. Kebun Q hanya bisa memberikan cara bertanam strwberrynya saja. Berikut ini langkah-langkah cara menanam strawberry.
1. Pengolahan tanah / Penyiapan Media Tanam
Strawberry dapat di tanam di tanah ataupun di dalam pot atau polibag. Untuk bisa di jadikan sebagai media tanam, tanah yang sudah di campur dengan pupuk kandang harus di haluskan terlebih dahulu. Selain menggunakan pupuk kandang, ada juga penambahan pupuk dasar dan obat tanaman seperti natural Glio yang berfungsi untuk mencegah serangan jamur yang menyebabkan penyakit layu. Setelah itu masukan tanah kedalam polibag atau pot. Jika ingin di tanam di tanah langsung, harus di buat bedengan dan ditutup dengan mulsa untuk mencegah penguapan yang tinggi.
2. Penanaman Bibit Strawberry
Tanaman strawberry berkembang biak dengan akar sulur. Untuk digunakan sebagai bibit, pilih sulur yang telah memiliki akar, lalu potong dan pindahkan kedalam polibag atau lubang tanam yang telah di persiapkan. Usahakan saat memindahkan bibit, perakaran tidak rusak agar tanaman bisa segera beradaptasi.
3. Penyulaman dan penyiangan
Penyulaman dan penyiangan dilakukan jika ada bibit yang mati dan rumput liat tumbuh di sekitar tanaman strawberry. Penyiangan berguna untuk mencegah tanaman strawberry kekurangan nutrisi karena harus berbagi unsur hara dengan gulma liar yang tidak berguna.
4. Pemangkasan
Pemangkasan di lakukan untuk memotong sulur-sulur strawberry yang menjalar. Pertumbuhan sulur akan memyebabkan berkurangnya buah strawberry.
5. Pemupukan
Pemupukan biasanya di berikan setelah tanaman berumur 1.5 – 2 bulan. Komposisi pupuk yang diberikan biasanya terdiri dari NPK (16:16:16) dengan perbandingan 1 : 4 ( 1kg untuk 40 liter air). Setelah larut sempurna siramkan di samping tanaman sebanyak 300-400 cc/tanaman. Selain itu tambahkan pupuk organik POC NASA dan hormonik sesuai dengan takaran yang ditetapkan.
6. Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman strawberry akan mulai berbunga setelah 2 – 3 bulan tanam. Dalam perkembangannya akan banyak penyakit dan hama yang mendekati tanaman ini. Seperti penyakit layu pucuk, hama ulat, hama penggerek bunga, busuk akar, busuk buah, dll. Untuk pencegahan hama gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR. Sedangkan untuk jamur penyebab pembusukan dan layu dapat di cegah dengan menambahkan Natural GLIO saat pengolahan lahan / penyiapan media tanam.
7. Panen
Bunga strawberry akan muncul saat tanaman berumur 2 bulan atau lebih. Ini disebut sebagai buah belajar karena perkembangan buah biasanya tidak optimum. Buah belajar ini sebaiknya di buang dan pangkas. Baru setelah tanaman  berumur 4 bulan mulai diarahkan untuk lebih produktif berbunga dan berbuah. Panen dilakukan jika buah sudah terlihat merah sempurna tapi tidak terlalu tua. Cara panen strawbery yang baik adalah dengan di petik atau digunting pada bagian tangkai buah beserta kelopaknya. Setelah di cuci dan di bersihkan, buah strawberry segar sudah siap di konsumsi.

budidaya macadamia

Makadamia adalah pohon dengan batang berkulit licin berwarna cokelat terang, yang bisa tumbuh sampai setinggi 20 m. Bentuk tajuk makadamia tak beraturan. Bentuk tajuk ini dipengaruhi oleh bentuk percabangannya yang juga tidak beraturan. Daun makadamia berwarna hijau gelap, dengan permukaan licin mengkilap. Bentuk daun lanset seperti gada kecil. Bagian ujung daun membulat, lebih lebar dari bagian pangkalnya. Panjang daun 15 cm, dengan lebar 5 cm. Bunga makadamia berbentuk seperti sikat halus sepanjang 15 cm, dengan warna mulai dari putih, pink, purpel, dan bertepal empat. Bunga keluar dari salah satu ketiak dain pada ranting-ranting yang kecil.

Buah makadamia tumbuh pada tangkai bunga berupa dompolan. Ukuran dan bentuk buah makadamia, mirip dengan duku duku, hanya tangkai makadamia lebih panjang, dan warna kulitnya hijau gelap. Bagian lunak dari kulit makadamia sangat tipis, selanjutnya berupa tempurung yang sangat keras, meskipun tebalnya hanya sekitar 1 mm. Di dalam tempurung inilah terdapat “kacang makadamia” berbentuk bulat, berdiameter 3 cm berwarna putih kekuningan, lunak dan rasanya gurih. Makadamia memang merupakan salah satu tumbuhan penting penghasil kacang (nut). Komoditas nut lainnya adalah chest nut (castanea), cashew nut (mete), dan almond.
Makadamia dibudidayakan terutama untuk dipanen kacang makadamianya. Meskipun banyak pula yang memanfaatkannya sebagai tanaman hias. Baik sebagai elemen taman (tanaman peneduh), maupun sebagai tanaman hias dalam pot. Pemanfaatan terakhir ini terutama dilakukan oleh masyarakat di kawasan yang beriklim dingin. Setelah dipanen dan dipecah tempurungnya, biji makadamia digoreng (dengan minyak maupun dioven), kemudian dikemas dan dipasarkan. Selain dipasarkan berupa nut biasa, makadamia juga merupakan pengisi cokelat bulat, dengan biji makadamia utuh di dalamnya. Hingga nilai ekonomis makadamia cukup tinggi.
# # #
Makadamia merupakan tumbuhan asli family Proteaceae, genus Macadamia F. Muell, yang terdiri dari delapan spesies. Tujuh spesies merupakan tumbuhan asli bagian timur Australia, yakni Macadamia claudiensis; Macadamia grandis; Macadamia integrifolia; Macadamia jansenii; Macadamia ternifolia; Macadamia tetraphylla; dan Macadamia whelanii. Satu spesies berasal dari Indonesia (Sulawesi), yakni Macadamia hildebrandii. Genus tumbuhan ini diberi nama makadamia, untuk menghormati ahli botani yang pernah menelitinya, yakni John Macadam. Nama lainnya adalah Queensland nut, Bush nut, dan Maroochi nut. Masyarakat Aborigin, menyebutnya  names Kindal Kindal dan Jindilli.
Dari delapan spesies makadamia itu, hanya dua spesies M. integrifolia dan M. tetraphylla, yang dibudidayakan secara komersial. Dua spesise makadamia malahan beracun, yakni M. whelanii and M. ternifolia. Namun racun cyanogenic glycosides, yang terkandung dalam bijinya, bisa dinetralkan dengan proses pengeringan dan penggorengan lebih lama. Masyarakat Aborigin tetap mengkonsumsi dua spesies makadamia ini, karena mereka tahu betul cara menetralkan racunnya. Makadamia yang dibudidayakan sekarang ini, umumnya merupakan hibrida antara M. integrifolia atau M. tetraphylla, dengan M. tetraphylla yang sudah sangat langka, yang diketemukan di gunung Bauple, dekat Maryborough, sebelah tenggara Queensland.
Makadamia pertamakali dibudidayakan secara komersial oleh Charles Staff di Rous Mill, 12 km. sebelah tenggara Lismore, New South Wales pada tahun 1880. Spesies yang dibudidayakannya M.tetraphylla. Awal abad XX, budidaya makadamia meluas ke beberapa kawasan du Australia Timur. Namun komoditas ini justru berkembang cukup pesat di Hawaii, yang sekarang menjadi penghasil makadamia terbesar di dunia. Selain di Australia dan Hawaii, sekarang makadamia juga dibudidayakan di Afrika Selatan, Selandia Baru, Brasil, Kalifornia (AS), Israel, Kenya dan Malawi. Memang agag ironis, bahwa makadamia yang asli Australia ini, sekarang justru lebih dekenal sebagai komoditas nut dari Hawaii.
Fenomena ini juga terjadi pada buah kiwi (Actinidia chinensis) yang juga dikenal sebagai Chinese gooseberry. Dari namanya jelas tampak bahwa buah ini asli dari daratan China. Tepatnya dari China timur laut. Sampai sekarang di kawasan ini masih bisa dijumpai spesies liarnya. Namun masyarakat internasional sudah terlanjur mengenalkiwi sbagai buah khas Selandia Baru, negeri yang membudidayakannya secara komersial. Banyak komoditas seperti ini, bahkan bunga tulip yang asli Balkan (Turki), sekarang justru dikenal sebagai bunga khas Negeri Belanda. Demikian pula halnya dengan makadamia, yang sekarang justru dikenal sebagai Hawaiian Nut, bukan Australian Nut.
# # #
Di Indonesia, tanaman makadamia bisa dijumpai di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, makadamia juga bisa tumbuh dengan baik dan berbuah. Di Cibodas, makadamia bisa dijumpai di bagian atas, di jalan ke arah mess. Selain makadamia, di Cibodas juga bisa dijumpai chest nut  (sarangan, berangan, Castanopsis argentea, Castanopsis javanica, dan  Castanopsis spicata). Di mess Pulit. Hortikultura di Cikole, Lembang, Bandung, juga bisa dijumpai tanaman makadamia. Demikian pula di halaman rumah dinas administrartur perkebunan teh Wonosari, di Lawang, Jawa Timur. Pohon-pohon makadamia ini merupakan warisan jaman Belanda.
Saat ini, yang sudah membudidayakan makadamia secara serius, barulah Perkebunan Kalisat Jampit, dan Perkebunan Sempol (kopi arabika), milik PTPN XII di dataran tinggi Ijen, Bondowoso, Jawa Timur. Di perkebunan ini, makadamia sudah berbuah dan sudah diolah, meskipun volumenya masih sangat terbatas dan hanya dijual di lokasi kebun kepada para wisatawan. Sampai sekarang, dua perkebunan ini masih terus membenihkan makadamia untuk memperbanyak populasi tanaman. Di perkebunan ini, makadamia di tanam di tepi petakan tanaman kopi, serta di lereng-lereng yang tidak mungkin ditanamai kopi. Dataran tinggi Ijen, tampaknya cocok untuk tanaman makadamia.
Selain menghendaki agroklimat yang kering,  makadamia juga perlu lahan yang berdrainase baik. Sebab meskipun menghendaki iklim kering, makadamia tetap perlu air tanah banyak, namun tidak sampai tergenang. Tanah vulkanis yang gembur lebih disukai makadamia. Makadamia hanya bisa tumbuh baik pada elevasi di atas 1000 m. dpl. Karena dia memerlukan suhu pada malam hari di bawah 15 O C, dan pada siang hari di atas 25 O C. Namun makadamia tidak tanah pada suhu udara di bawah 10 O C. Dataran tinggi di kawasan NTT yang kering dan dingin, sangat cocok untuk budidaya makadamia secara komersial.
Kawasan NTT yang cocok untuk budidaya makadamia adalah di sekitar Ruteng, Kab. Manggarai, Bajawa, Kab. Ngada, Soe (Kab. Timor Tengah Selatan, dan di sebelah barat Eban di Kab. Timor Tengah Utara, khususnya di lereng gunung Mutis dan Kekeno. Selama ini, masyarakat NTT, terutama yang tinggal di dataran rendah, sudah terbiasa membudidayakan jambu mete (Anacardium occidentale), yang daging bijinya juga merupakan komoditas nut cukup penting di pasar internasional, serta dikenal sebagai chasew nut. Hingga sebenarnya, masyarakat NTT tidak memerlukan waktu lama untuk akrab membudidayakan komoditas ini.
# # #
Sebagai tanaman keras, makadamia  baru akan mulai berbuah pada umur 7 sampai dengan 10 tahun. Ini juga merupakan kendala tersendiri bagi budidaya makadamia. Namun kalau tujuan budidaya akadamia untuk penghijauan, misalnya, maka hasil buahnya tidak akan terlalu diharapkan dalam jangka waktu dekat. Namun tanaman makadamia, bisa bertahan hidup dan terus produktiv, sampai ratusan tahun. Contohnya tanaman makadamia di kawasan perkebunan yang merupakan warisan Belanda, diduga ditanam pada awal tahun 1900an. Sampai sekarang tanaman itu tetap tumbuh subur dan terus berbuah. Tetapi karena hanya berfungsi sebagai pohon peneduh, biji makadamianya tidak pernah termanfaatkan.
Kelemahan makadamia adalah perakarannya dangkal, hingga pohonnya mudah tumbang apabila diterjang angin. Akar makadamia juga rentan terhadap jamur Phytophthora. Buah sendiri, sering menjadi sasaran serangan larva (ulat) Lepidoptera, termasuk Batrachedra arenosella. Namun pada perkebunan dengan skela komersial, serangan jamur maupun larva ini bisa dikendalikan dengan biaya yang masih tertanggulangi oleh hasil makadamia itu sendiri. Limbah tempurung makadamia, biasanya digunakan sebagai bahan bakar dalam proses penggorengan daging buah. Kayu makadamia juga sangat keras, hingga hasil pangkasan cabang, bisa dimanfaatkan untuk bahan arang.
Selain dikonsumsi sebagai nut maupun untuk pengisi cokelat, daging buah makadamia juga bisa diambil minyaknya dengan rendemen sekitar 30%. Minyak makadamia sendiri, juga mengandung sekitar 22% Omega-7  palmitoleic acic[2], yang digunakan untuk industri kosmetika. Dengan potensi seperti itu, makadamia layak untuk dibudidayakan secara komersial, dalam skala yang cukup luas. Tinggal mencari kawasan dataran tinggi, terutama dai kawasan yang agroklimatnya cukup kering. Benih makadamia bisa dipesan di Perkebunan Kalisat-Jampit, PTPN XII. Untuk memperoleh benih dalam volume yang cukup besar, harus dengan memesannya terlebih dahulu

Budidaya Tanaman Kakao


Syarat Pertumbuhan Kakao antara lain :

Iklim
Ditinjau dari wilayah penanamannya, cokelat ditanam pada daerah-daerah yang berada pada 10oLU-10oLS. Areal penanaman cokelat yang ideal adalah daerah-daerah bercurah hujan 1.100-3.000 mm/tahun. Suhu udara ideal bagi pertumbuhan cokelat adalah 30-32oC (maksimum) dan 18-21oC (minimum). Berdasarkan keadaan iklim di Indonesia, suhu udara 25–26oC merupakan suhu udara rata-rata tahunan tanpa faktor pembatas. Karena itu, daerah-daerah tersebut sangat cocok jika ditanami cokelat. Cahaya matahari yang terlalu banyak menyoroti tanaman cokelat akan menyebabkan lilit batang kecil, daun sempit dan tanaman relatif pendek.

Media Tanam
Pertumbuhan bibit tanaman kakao terbaik diperoleh pada tanah yang didominasi oleh mineral liat smektit dan berturut-turut diikuti oleh tanah yang mengandung khlorit, kaolinit dan haloisit.b) Tanaman cokelat dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki keasaman (pH) 6-7,5; c) Air tanah yang mempengaruhi aerasi dalam rangka pertumbuhan dan serapan hara. Untuk itu, kedalam air tanah diisyaratkan minimal 3 m, d) Faktor kemiringan lahan sangat menentukan kedalaman air tanah. Pembuatan teras pada lahan yang kemiringannya 8% dan 25% masing-masing dengan lebar minimal 1 m dan 1,5 m. Sedangkan lahan yang kemiringannya lebih dari 40% sebaiknya tidak ditanami cokelat. Daerah yang cocok untuk penanaman cokelat adalah lahan yang berada pada ketinggian 200-700 m dpl.

Pedoman Teknis Budidaya
Pembibitan
Perbanyakan tanaman kakao lebih sering dilakukan dengan cara generatif karena bibit dihasilkan dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak. Persyaratan Benih Benih yang baik berasal dari buah berbentuk normal, sehat dan masak di pohon Buah tersebut berwarna kuning, jika diguncang timbul suara dan jika diketuk dengan tangan timbul gema. Bibit yang baik harus memenuhi persyaratan, antara lain:
  • Pertumbuhan bibit normal, yaitu tidak kerdil dan tidak terlalu jagur.
  • Bebas hama dan penyakit serta kerusakan lainnya.
  • Berumur 4–6 bulan.
Penyiapan Benih
Buah dipotong membujur, lalu benih yang berada di bagian tengah diambil sebanyak 20-25. Bersihkan lendir buah dengan meremas-remasnya dalam serbuk gergaji lalu dicuci dengan air dan direndam dengan fungisida. Benih dijemur di bawah sinar matahari. Benih yang baik memiliki daya kecambah sedikitnya 80%.

Teknik Penyemaian Benih kakao
Lokasi bedengan persemaian dibersihkan dari pohon dan rumput serta batu dan kerikil. Ukuran bedengan 1,2 x 1,5 m panjang 10-15 m dan tinggi 10 cm arah utara-selatan. Tanah bedengan dicangkul 30 cm, setelah dirapikan diberi lapisan pasir 5-10 cm dan tepi bedengan diberi dinding penahan dari kayu/batu bata. Bedengan diberi naungan dari anyaman daun alang-alang, kelapa/tebu dengan tinggi atap di sisi Timur 1,5 m dan di sisi Barat 1,2 m.

Sebelum disemai benih dicelup ke dalam formalin 2,5% selama 10 menit. Benih dibenamkan (mata benih diletakkan di bagian bawah) ke dalam lapisan pasir sedalam 1/3 bagian dengan jarak tanam 2,5 x 5 cm. Segera setelah penyemaian, benih disiram. Penyiraman selanjutnya dilakukan dua kali sehari dan disemprot insektisida jika perlu. Keping biji terbuka tidak serentak sehingga perlu dibantu dengan tangan. Setelah 4-5 hari di persemaian benih sudah berkecambah dan siap dipindahtanamkan ke polybag.

Pemeliharaan pembibitan Kakao
Media pembibitan berupa campuran tanah subur, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 2:1:1, kemudian media ini diayak dan dimasukkan ke dalam polybag 20 x 30 cm sampai 1-2 cm di bawah tepi polybag. Kecambah yang memenuhi syarat untuk dipindahkan ke dalam pembibitan berkecambah pada hari ke 4-5 dan akarnya lurus. Satu kecambah kakao dimasukkan ke dalam lubang sedalam telunjuk, lalu lubang ditutup dengan media. Polybag berisi kecambah disimpan di lokasi pembibitan dengan jarak 60 cm dalam pola segitiga sama sisi. Supaya tidak bergerak, polibag diletakkan di dalam alur sedalam 5 cm atau ditimbun dengan tanah secukupnya.

Pembibitan dinaungi oleh pohon pelindung atau dibuat atap dari anyaman bambu Pembibitan disiram dua kali sehari kecuali jika hujan. Air siraman tidak boleh menggenangi permukaan media. Bibit dipupuk setiap 14 hari sampai berumur 3 bulan dengan ZA (2 gram/bibit) atau urea (1 gram/bibit) atau NPK (2 gram/bibit). Pupuk diberikan pada jarak 5 cm melingkarai batang kecuali untuk urea yang diberikan dalam bentuk larutan. Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida dan fungisida setiap 8 hari.

Pemindahan Bibit Setelah berumur 3 bulan, bibit dalam polybag dipindahkan ke lapangan dan naungan dikurangi secara bertahap. Bibit yang baik untuk ditanam di lapangan berumur 4-5 bulan, tinggi 50-60 cm, berdaun 20-45 helai dengan sedikitnya 4 helai daun tua, diameter batang 8 mm dan sehat. Dengan jarak tanam 3 x 3 m, kebutuhan bibit untuk satu hektar adalah 1250 batang termasuk untuk penyulaman.

Pengolahan Media Tanam
Tahap Persiapan
Lahan perkebunan coklat/kakao dapat berasal dari hutan asli, hutan sekunder, tegalan, bekas tanaman perkebunan atau pekarangan. Lahan yang miring harus dibuat teras-teras agar tidak terjadi erosi. Areal dengan kemiringan 25-60% harus dibuat teras individu.
Pembukaan Lahan
Cara penyiapan lahan dapat dengan cara pemberihan selektif dan pembersihan total. Alang-alang di tanah tegalan harus dibersihkan/dimusnahkan supaya tanaman kakao dan pohon naungan dapat tumbuh baik. Untuk memperlancar pembuangan air, saluran drainase yang secara alami telah ada harus dipertahankan dan berfungsi sebagai saluran primer. Saluran sekunder dan tersier dibangun sesuai dengan keadaan lapangan.
Pengapura
Tanah-tanah dengan pH di bawah 5 perlu diberi kapur berupa batu kapur sebanyak 2 ton/ha atau kapur tembok sebanyak 1.500 kg/ha.
Pemupukan
Pemupukan sebelum bibit ditanam dapat dilakukan guna untuk merangsang pertumbuhan bibit cokelat. Lubang-lubang tersebut perlu diberi pupuk dengan pupuk Agrophos sebanyak 300 gram/lubang atau pupuk urea sebanyak 200 gram/lubang, pupuk TSP sebanyak 100 gram/lubang. Pupuk-pupuk tersebut diberikan 2 (dua) minggu sebelum penanaman bibit cokelat, kemudian lubang tersebut ditutup kembali dengan tanah atas yang dicampur dengan pupuk kandang/kompos.

Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanaman
Tanaman kakao mutlak memerlukan pohon pelindung yang ditanam sebagai tanaman lorong diantara tanaman-tanaman kakao. Terdapat dua macam pohon pelindung yaitu:a) Pohon pelindung sementara. Pohon ini diperlukan untuk melindungi tanaman kakao muda (belum berproduksi) dari tiupan angin dan sinar matahari. Jenis pohon yang dapat ditanam adalah pisang (Musa paradisiaca), turi (Sesbania sp.), Flemingia congesta atau Clotaralia sp.b)

Pohon pelindung tetapPohon ini harus dipertahankan sepanjang hidup tanaman kakao dan berfungsi sebagai melindungi tanaman kakao yang sudah produktif dari kerusakan sinar matahari dan menghambat kecepatan angin. Jenis pohon yang cocok adalah Lamtoro (Leucena sp.), Sengon Jawa (Albizia stipula), Dadap (Erythrina sp.) dan Kelapa (Cocos nucifera). Pohon pelindung tetap ditanam dengan jarak tanam 6 x 3 m. Jarak tanam yang diajurkan adalah 3 X 3 m2 dengan kerapatan pohon 1.100 batang pohon/hektar. Jarak ini sangat ideal karena nantinya pohon akan membentuk tajuk yang seimbang sehingga tanaman tidak akan mudah tumbang.

Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat 2-3 bulan sebelum tanam dengan ukuran:a) 40 x 40 x 40 cm untuk tanah bertekstur sedangb) 60 x 60 x 60 cm atau 80 x 80 x 80 cm untuk tanah bertekstur beratc) 30 x 30 x 30 cm untuk tanah bertekstur ringan Lubang dipupuk dengan Agrophos 300 gram/lubang atau campuran urea 200 gram/lubang dan Sp-36 100 gram/lubang. Tutup kembali lubang tanam.

Cara Penanaman Kakao
  • Polybag disayat pada bagian sisi dan bawah, keluarkan bibit dan media dalam keadaan utuh.
  • Lubangi lubang tanam yang telah ditutup lagi tersebut selebar diameter polybag. Letakkan bibit sehingga permukaan media sejajar dengan tanah.
  • Masukkan kembali tanah galian dan padatkan tanah di sekeliling bibit.
  • Topang batang bibit dengan dua potong kayu/bambu.
Untuk mencegah gangguan hewan, tanaman kakao harus diberi pagar pengaman dari bambu.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman dapat dilakukan sampai tanaman berumur 10 tahun.

2. Sanitasi lingkungan
Sanitasi dilakukan dengan penyiangan, membersihkan bagian tanaman yang terinfeksi, membuang cangkang buah yang berserakan di bawah pohon. Untuk penyiangan dilakukan dengan membabat tanaman pengganggu sekitar 50 cm dari pangkal batang atau dengan herbisida sebanyak 1,5-2,0 liter/ha yang dicampur dengan 500-600 liter air.

Penyiangan yang paling aman adalah dengan cara mencabut tanaman pengganggu.Tujuan penyiangan/pengendalian gulma adalah untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara, untuk mencegah hama dan penyakit serta gulma yang merambat pada tanaman cokelat/kakao. Dalam pemberantasan gulma harus dikaukan rutin minimal satu bulan sekali, yaitu dengan menggunakan cangkul, koret/dicabut dengan tangan.

3. Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah untuk menjaga/pencegahan serangan hama atau penyakit, membentuk pohon, memelihara tanaman dan untuk memacu produksi. Pemangkasan bentuk1. Fase muda. Dilakukan pada saat tanaman berumur 8-12 bulan dengan membuang cabang yang lemah dan mempertahankan 3-4 cabang yang letaknya merata ke segala arah untuk membentuk jorquette (percabangan) 2. Fase remaja.

Dilakukan pada saat tanaman berumur 18-24 bulan dengan membuang cabang primer sejauh 30-60 cm dari jorquette (percabangan) Pemangkasan pemeliharaan.Membuang tunas yang tidak diinginkan, cabang kering, cabang melintang dan ranting yang menyebabkan tanaman terlalu rimbun.
Pemangkasan produksi. Bertujuan untuk mendorong tanaman agar memiliki kemampuan berproduksi secara maksimal. Pemangkasan ini dilakukan untuk mengurangi kelebatan daun.

4. Pemupukan
Dosis pemupukan tanaman yang belum berproduksi (gram/tanaman):
Umur 2 bulan: ZA=50 gram/pohon.
Umur 6 bulan: ZA=75 gram/pohon; TSP=50 gram/pohon; KCl=30 gram/pohon; Kleserit=25 gram/pohon
Umur 12 bulan: ZA=100 gram/pohon
Umur 18 bulan: ZA=150 gram/pohon; TSP=100 gram/pohon; KCl=70 gram/pohon; Kleserit=50 gram/pohon
Umur 24 bulan: ZA=200 gram/pohon Dosis pemupukan tanaman berproduksi (gram/tanaman):a) Umur 3 tahun: ZA = 2 x 100 gram/pohon, Urea = 2 x 50 gram/pohon, TSP = 2 x 50 gram/pohon, KCl = 2 x 50 gram/pohon.b) Umur 4 tahun: ZA = 2 x 100 gram/pohon, Urea = 2 x 100 gram/pohon, TSP = 2 x 100 gram/pohon, KCl = 2 x 100 gram/pohon.c) 5 tahun: ZA = 2 x 250 gram/pohon, Urea = 2 x 125 gram/pohon, TSP= 2 x 125 gram/pohon, KCl = 2 x 125 gram/pohon. 

Pemupukan dilakukan dengan membuat alur sedalam 10 cm di sekeliling batang kakao dengan diameter kira-kira ½ tajuk. Waktu pemupukan di awal musim hujan dan akhir musim hujan.

5. Penyirama
Penyiraman tanaman cokelat yang tumbuh dengan kondisi tanah yang baik dan berpohon pelindung, tidak perlu banyak memerlukan air. Air yang berlebihan menyebabkan kondisi tanah menjadi sangat lembab. Penyiraman pohon cokelat dilakukan pada tanaman muda terutama tanaman yang tak diberi pohon pelindung.

6. Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida dilakukan dengan dua tahapan, pertama bersifat untuk pencegahan sebelum diketahui ada hama yang benar-benar menyerang. Kadar dan jenis pestisida disesuaikan. Penyemprotan tahapan kedua adalah usaha pemberantasan hama, selain jenis juga kadarnya ditingkatkan. Misal untuk pemberantasan digunakan insektisida berbahan aktif seperti Dekametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Sipermetrin (Cymbush 5 EC), Metomil Nudrin 24 WSC/Lannate 20 L) dan Fenitron (Karbation 50 EC).

7. Penyerbukan Buatan
Dari bunga yang muncul hanya 5% yang akan menjadi buah, peningkatan persentase pembuahan dapat dilakukan dengan penyerbukan buatan. Bagian bunga yang mekar digosok denga bunga jantan yang telah dipetik sebelumnya, kemudian bunga ditutup dengan sungkup. Penggosokan dilakukan dengan jari tangan.

8. Rehabilitasi Tanaman Dewasa Kakao
Tanaman dewasa yang produktivitasnya mulai menurun tidak diremajakan (ditebang untuk diganti tanaman baru), tetapi direhabilitasi dengan cara okulasi tanaman dewasa dan sambung samping tanaman dewasa. Cara yang kedua lebih unggul karena peremajaan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, murah dan lebih cepat berproduksi. Entres (bahan sambungan) diambil dari kebun entres atau produksi yang telah diseleksi, berupa cabang berwarna hijau, hijau kekakaoan atau kakao, diameter 0,75-1,50 cm dan panjang 40-50 cm. Sambungan dapat dibuka setelah 3-4 minggu.

9. Panen Sering
Panen sering bertujuan untuk mengurangi jumlah OPT terutama PBK yang menyerang buah kakao.

Hama dan Penyakit Kakao
  • Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella Snell)
  • Kepik Penghisap Buah (Helopeltis sp.)
  • Penggerek Batang atau Cabang (Zeuzera coffeae)
  • Ulat Api (Darna trima)
  • Ulat Jengkal/Ulat Kilan (Hyposidra talaca)
  • Apogonia sp.
  • Tikus (Rattus argentiventer Rob. & Kloss)
  • Penyakit Busuk Buah (Phytophthora palmivora)
  • Kanker Batang (Phytophthora palmivora)
  • Vascular Streak Dieback (Oncobasidium theobromae)
  • Jamur Upas (Corticium salmonicolor)
  • Penyakit Antraknose (Colletotrichum gloeosporioides)

cara beternak jangkrik




Untuk para PETERNAK JANGKRIK yang ingin membeli TELUR JANGKRIK SUPER dengan daya tetas yang tinggi, kami menyedikan telur jangkrik kalung. Untuk anda yang hanya sekedar mencoba atau sudah pernah dan mahir BETERNAK JANGKRIK dan ingin mendapatkan penghasilan yang cukup besar.

Sebelumnya saya akan memberikan beberapa informasi mengenai jangkrik. Berdasarkan penelitian membuktikan bahwa komponen yang terkandung dalam tubuh jangkrik berpotensi untuk dimanfaatkan baik sebagai sumber pangan, maupun untuk bahan baku industri.

Kandungan asam amino yang tinggi serta asam lemak omega-3 dan omega-6, hormon-hormon steroid serta protein kolagen didalam tubuh jangkrik sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku berkualitas tinggi untuk produk pangan serta pakan unggas, ikan, burung kicau, bahkan untuk produk kosmetik.

Budidaya Pembesaran Ikan Mas yang Menguntungkan

Ikan mas merupakan jenis ikan air tawar yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai usaha. Selain untuk bisnis masakan, ikan mas juga sangat bagus untuk dbudidayakan. Ikan mas mempunyai cita rasa yang tinggi sehingga disukai banyak konsumen. Tingkat pertumbuhan yang cepat merupakan salah satu keunggulan dari ikan ini, sehingga layak untuk dibudidayakan. Kali ini, Surya Mina akan membahas tentang budidaya ikan mas.

Persyaratan Budi Daya Ikan Mas

Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 20 derajat sampai 25 derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan Omnnivora atau pemakan segala sehingga di alam makanan Ikan mas berupa daun-daunan, lumut, serangga, cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai alam aslinya.
Model budidaya ikan mas bisa dipelihara dalam Kantong Jaring Apung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersediaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budidaya ikan mas seperti PH air yang harus berada pada kisaran 7-8, kandungan oksigen terlarut yang cukup dan bebas dari kandungan zat kimia berbahaya.

Budidaya Kopi

Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi dahsyat ini bisa kita manfaatkan tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di sektor perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis budidaya yang
tepat, niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan.

PT. Natural Nusantara berusaha mewujudkan harapan bersama tersebut dengan paket panduan teknis dan produk tanpa melupakan Aspek K-3 yaitu kuantitas, kualitas dan kelestarian yang kini menjadi salah satu syarat persaingan di era globalisasi.




PERSIAPAN LAHAN


  • Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
  • Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
  • Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam
PEMBIBITAN
  • Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
  • Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
  • Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh.
  • Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah.
  • Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan.
  • Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan.
  • Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut.
  • Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam.

Manfaat Temulawak



Mengatasi gangguan pencernaan

Macam-macam gangguan kesehatan di saluran pencernaan seperti perut kembung, dyspepsia, dan indisgestion dapat diatasi dengan temulawak. Di tahun 2006, Clinical Gastroenterology and Hepatology menyatakan bahwa pasien yang mengalami gangguan kesehatan pada ulcerative colitis mendapati penyakitnya semakin membaik dengan mengkonsumsi suplemen temulawak secara teratur.

Meringankan osteoarthritis

Manfaat kesehatan yang kedua ini ternyata sudah masyur di India sejak ribuan tahun yang lalu. Temulawak, atau yang biasa dikenal dengan sebutan curcuma, memiliki kemampuan untuk meredakan peradangan, seperti osteoarthritis tersebut.

Mengatasi Kanker

Temulawak juga efektif dalam mengatasi penyakit kanker, seperti kanker payudara, usus, dan prostat. Dari jurnal ilmiah “The Prostate”, diketahui bahwa kandungan curcumin dalam temulawak dapat menghambat pertumbuhan kanker prostat. The University of Maryland Medical center menjelaskan hal tersebut dengan membuat hipotesis bahwa curcuma bekerja menghentikan pembuluh darah yang menyuplai pertumbuhan kanker.

Cara Membuat Jamu Temulawak


Banyak cara mengolah temulawak, kebanyakan mengolahnya menjadi jamu. Tapi, terkadang rasa pahit itu ada ketika dikonsumsi. Berikut adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk mengolah temulawak menjadi jamu untuk mengobati berbagai penyakit:

1. Sakit Limfa
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam daun meniran.
Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.

2. Sakit Ginjal
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1 genggam daun kacabeling.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.

3. Sakit Pinggang
Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 genggam daun kumis kucing.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

4. Mengobati Asma
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.

5. Sakit Kepala dan masuk angin
Bahan: beberapa rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring disaring.

6. Mengobati Sakit Maag
Bahan: 1 rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

7. Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.

8. Menghilangkan bau amis sewaktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula kelapa.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan, kemudian bersama bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/ panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama kurang lebih 15 menit, dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari.

9. Memperbanyak produksi ASI
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi bubur.
Cara menggunakan : dimakan biasa.

10. Memacu ASI yang macet
Bahan : 1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa, 2-3 sendok makan adonan sagu.
Cara membuat : temulawak diparut, kemudian bersama bahan lainnya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur.

11. Kesulitan buang air besar/berak
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sampai kering, kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.

12. Mengobati Sembelit
Bahan : 1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya.
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, kemudian diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
Cara menggunakan : diminum biasa.

13. Menambah nafsu makan
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam daun meniran.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.